1. Kebijakan Pemerintah Meningkatkan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM)
Pada tanggal 21 Juni 2013, pemerintah mengumumkan kebijakan kenaikan harga BBM yang berlaku efektif pada tanggal 22 Juni 2013, kebijakan ini mendapatkan banyak kritik karena dianggap memberatkan ekonomi masyarakat Indonesia. Kenaikan harga BBM jenis Premium yaitu BBM yang paling banyak dipakai oleh kendaraan bermotor dinaikkan harganya hingga 33%
2. Inflasi yang Membumbung Tinggi
Dampak dari kenaikan harga BBM ini menyebabkan peningkatan laju inflasi, dari 5.9% pada bulan Juni menjadi 8,61% pada bulan Juli 2013, dan kemudian bergerak hingga mencapai puncaknya pada bulan Agustus sebesar 8.79% sekalipun kemudian terkoreksi di bulan September menjadi 8,4%.
3. Pembengkakan Defisit Transaksi Berjalan
Akibat kenaikan harga minyak global menyebabkan kenaikan nilai impor minyak dan gas bumi Indonesia, tanpa diimbangi kenaikan ekpor maka Neraca Perdagangan mengalami deficit pada tahun 2012 dan berlanjut ke tahun 2013. Pembengkakan deficit Transaksi Berjalan dimana pada kwartal pertama 2013 deficit hingga USD 5,3 milyar atau 2,3% dari PDB, kemudian deficit melebar hingga USD 9,9 milyar atau 4,4% dari PDB pada kwartal ke dua 2013, sedang pada kwartal ke tiga juga berlanjut deficit sebesar USD 8,4 milyar atau 3,8% dari PDB.
4. Jatuhnya Nilai Tukar RupiahRupiah mengalami tekanan pada tahun 2013, tekanan datang baik dari dalam maupun luar negeri, dimana dari dalam negeri akibat pembengkakan deficit transaksi berjalan, sedangkan tekanan dari luar negeri akibat rencana pengurangan stimulus dari The Fed. Rupiah mencapai nilai tukar terendah sejak Februari 2009, dimana pada 18 Desember 2013 mencapai nilai tukar Rp 12.178 per US dollar.
5. AnjloknyaIHSG
Melemahnya nilai tukar Rupiah dan potensi Tapering dari The Fed mengakibatkan IHSG anjlok tajam, dimana IHSG yang sempat mencapai puncaknya pada 20 Mei 2013 sejak 2008 di level 5.214,98, kemudian anjlok hingga level terendah pada 27 Agustus 2013 sejak Juni 2012 di level 3.967,84. Saat ini IHSG juga masih memiliki kecenderungan bearish.
6. Kenaikan Bunga Bank Indonesia
Menyikapi inflasi yang makin tinggi dan rupiah yang semakin terpuruk maka Bank Indonesia mengeluarkan kebijakan untuk meningkatkan suku bunga acuan pada bulan Juni 2013, dimana BI rate dinaikkan menjadi 7.5%, berarti sejak Juni hingga November 2013 BI rate telah naik 175 basis poin, dari 5,75% hingga 7,5%. Demikian sekilas refleksi ekonomi Indonesia pada tahun 2013, kita harapkan pada tahun 2014 akan lebih baik.